SEJARAH DRAMA MUSIKAL


SEJARAH DRAMA

Sejarah drama sebagai tontonan sudah ada sejak zaman dahulu. Nenek moyang kita sudah memainkan drama sejak ribuan tahun yang lalu

Bukti tertulis yang bisa dipertanggung jawabkan mengungkapkan bahwa drama sudah ada sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan temuan naskah drama kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa. Sejarah lahirnya drama di Indonesia tidak jauh berbeda dengan kelahiran drama di Yunani. Keberadaan drama di negara kita juga diawali dengan adanya upacara keagamaan yang diselenggarakan oleh para pemuka agama. Intinya, mereka mengucapkan mantra dan doa.



PERJALANAN DRAMA DARI DULU
 HINGGA SEKARANG

Sejarah Perkembangan Drama di Berbagai Zaman
Sumber: verobeach.com
Seni drama adalah seni yang terbilang cukup tua usianya. Drama terlebih dahulu berkembang di dunia barat, yaitu berasal dari Yunani dan Romawi. Bagaimana sejarah awal ditemukannya seni drama ini? Dari negara manakah drama pertama ditemukan? Yuk,kita simak sejarahnya berikut ini.
A. Drama pada Zaman Yunani
 
Di Yunani, drama merupakan bentuk kegiatan yang dikaitkan dengan upacara penyembahan terhadap dewa-dewa, dan disebut dengan sebuah cerita tragedi. Hal ini dikarenakan drama mendapat inspirasi dari upacara penyembahan terhadap dewa, lalu cerita tragedi dalam drama bersifat perjuangan manusia layaknya dalam upacara penyembahan.
Pada zaman Yunani Kuno, drama mendapat sindiran dengan sebuah pertunjukan. Pertunjukan tersebut berisi sindiran cerita duka yang kemudian dinamakan komedi.
Pada zaman inilah, lahirlah dua jenis drama yaitu berbentuk cerita tragedi dan komedi.
Ciri-ciri bentuk drama tragedi Yunani :
 
  • Pementasan berdurasi sekitar satu jam.
  • Menggunakan prolog yang cukup panjang.
  • Tujuan pementasan drama sebagai penyuci jiwa melalui rasa takut dan kasih sayang (katarsis)
  • Pementasan biasanya terdiri atas 3-5 bagian yang diselingi paduan suara.

B. Drama pada Zaman Romawi
 
Drama pada Zaman Romawi
Sumber: wikimedia.org
Terdapat tiga tokoh drama Romawi Kuno, yaitu : Plutus, Terence, dan Lucius Seneca. Jenis cerita dalam pementasan Romawi mula-mula akan bersifat religius dengan unsur pemujaan dewa, lalu kemudian akan bersifat perjuangan manusia dalam mencari kekuasaan. Tampilan dalam drama di zaman Romawi pun terlihat lebih megah dari pementasan drama pada zaman Yunani.
C. Drama pada Abad Pertengahan
 
Pada zaman abad pertengahan ini yaitu sekitar tahun 1500-an di Eropa, pengaruh gereja Katolik atas seni drama terbukti sangat besar. Pengaruh dari gereja Katolik terlihat dalam pementasan yang melibatkan nyanyian. Nyanyian tersebut disenandungkan oleh para rahib dan koor (paduan suara).
Ketika pihak gereja tidak memperbolehkan pementasan drama di dalam bangunan gereja, maka drama kemudian dipentaskan di jalanan dan di lapangan. Hal ini berpengaruh pada perubahan tema cerita yang cenderung bertema mengenai kebijakan, pengetahuan, kemiskinan, dll.
Ciri-ciri drama pada zaman abad pertengahan adalah :
 
  • Dekor panggung bersifat sederhana dan simbolis
  • Dialog dalam drama menggunakan dialeg tertentu
  • Pementasan dimainkan di tempat umum dengan memungut bayaran tertentu

D. Drama Zaman Italia
 
Drama Zaman Italia
Sumber: wikimedia.org
Pada zaman Italia, seni drama lebih bersifat imajinatif dan eksploratif. Istilah yang populer dalam zaman ini adalah “Comedial del ‘Arte” yang merupakan perkembangan dari komedi di Yunani. Istilah tersebut merupakan sebuah jenis pembawaan lakon pemain yang serba improvisasi. Pemain hanya diberi garis besar tema cerita, kemudian mereka mengembangkannya sendiri berdasarkan imajinasi masing-masing.
ya yang terkenal adalah Dante Alighieri dengan karyanya yaitu The Divine Comedy.
Ciri-ciri drama pada zaman Italia :
 
  • Cerita menekankan pada improvisasi pemain
  • Cerita berdasarkan dongeng dan fantasi yang menjauhi kenyataan
  • Bentuk gaya pementasan seperti : pantomime, dan adegan yang urutan alur nya tidak terlalu diperhatikan.

E. Drama Zaman Elizabeth
 
Drama Zaman Elizabeth

Perkembangan seni drama pada pemerintahan Ratu Elizabeth I terbilang cukup pesat di Inggris (1558 – 1603). Berbagai macam teater didirikan atas dasar prakarsa dari Ratu Elizabeth I. Tokoh yang terkenal sebagai tonggak seniman pada zaman Elizabeth adalah Shakespeare.
Ciri-ciri seni drama pada zaman Elizabeth :
 
  • Naskahnya bersifat puitis
  • Dialognya yang biasanya sangat panjang
  • Jenis drama bersifat campuran antara drama tragedi dan humor (komedi)

F. Drama (Teater) Tradisional di Indonesia
 
Kasim Achmad dalam bukunya yang berjudul “Mengenal Teater Tradisional di Indonesia”pernah mengatakan bahwa sejarah teater tradisional di Indonesia dimulai sejak sebelum zaman Hindu. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa kehadiran seni drama di Indonesia ternyata sudah berakar sejak lama.
Drama (Teater) Tradisional di Indonesia
Sumber: wordpress.com
Pada zaman itu, unsur-unsur drama tradisional terlihat digunakan untuk mendukung upacara keagamaan dan berbagai ritual yang ada di nusantara. Praktik bermain drama yang ada di Indonesia pun kini terbilang cukup beragam. Mulai dari drama yang bersifat pro terhadap rakyat, tragedi, komedi dan fantasi. Semua tersedia dan masih dilestarikan hingga saat ini. Contoh pementasan drama di Indonesia yang masih dilakukan hingga saat ini adalah pentas wayang.
Bagaimana? Cukup menarik kan untuk kita ketahui? Seni drama pada setiap zaman dari berbagai negara ternyata memiliki jenis cerita dan pementasan yang berbeda. Perbedaan tersebut yang membentuk kekayaan seni ini. Jika Anda menyukai seni drama, yuk ketahui dan pahami asal muasalnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA ITU DRAMA MUSIKAL?